Penyakit yang Terjadi pada Kegiatan Penerbangan: Dampak Perubahan Tekanan Udara
Kegiatan penerbangan adalah salah satu sarana transportasi yang kian populer di era modern ini. Dengan pesawat terbang, orang dapat menempuh jarak yang jauh dalam waktu singkat, membawa keuntungan ekonomi maupun kemudahan mobilitas bagi banyak orang. Namun, di balik kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan penerbangan, terdapat berbagai risiko kesehatan yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah penyakit yang dapat terjadi akibat perubahan tekanan udara selama penerbangan.
Penyakit yang Terjadi pada Kegiatan Penerbangan
Penyakit yang sering kali terjadi pada kegiatan penerbangan bisa disebabkan oleh beragam faktor, dan salah satunya adalah perubahan tekanan udara. Ketika pesawat terbang mencapai ketinggian tertentu, tekanan udara di dalam kabin pesawat berkurang secara signifikan. Hal ini dapat berdampak pada tubuh manusia yang rentan terhadap perubahan lingkungan. Beberapa penyakit yang biasa dialami oleh penumpang pesawat akibat perubahan tekanan udara antara lain adalah barotrauma, dekompresi sickness, dan emboli udara.
1. Barotrauma
Barotrauma merupakan kondisi yang terjadi ketika terdapat perbedaan tekanan yang signifikan di antara bagian dalam dan luar tubuh, seperti saat pesawat naik atau turun selama penerbangan. Salah satu contoh barotrauma yang sering terjadi adalah pada telinga. Kondisi ini dapat membuat telinga terasa sumbat, nyeri, atau bahkan mengalami kerusakan pada gendang telinga. Untuk mencegah barotrauma pada telinga, penumpang dapat melakukan teknik menelan atau mengunyah permen karet selama proses naik atau turun pesawat.
2. Dekompresi Sickness
Dekompresi sickness, atau lebih dikenal dengan istilah "sickness" udara, adalah kondisi yang muncul akibat penurunan tekanan udara yang cepat, seperti saat pesawat mengalami penurunan ketinggian dengan cepat. Gejala dari dekompresi sickness bisa bervariasi, mulai dari mual, muntah, hingga kesulitan bernapas. Kondisi ini biasanya terjadi pada pilot pesawat yang sering terpapar dengan perubahan tekanan udara yang drastis. Diagnosis dini dan penanganan yang cepat sangat penting untuk mencegah dampak yang lebih buruk.
3. Embboli Udara
Embboli udara adalah kondisi di mana gelembung udara masuk ke dalam aliran darah, yang dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh atau bahkan kematian. Emboli udara dapat terjadi selama penerbangan, terutama pada kasus-kasus tertentu seperti cedera paru-paru atau saat melakukan prosedur medis di udara. Pencegahan emboli udara meliputi penggunaan teknik dekompresi yang tepat dan penerapan protokol keselamatan yang ketat selama penerbangan.
Penyakit yang terjadi pada kegiatan penerbangan, seperti barotrauma, dekompresi sickness, dan emboli udara, merupakan masalah kesehatan yang sering kali terjadi akibat perubahan tekanan udara yang terjadi selama penerbangan. Penting bagi penumpang maupun awak pesawat untuk memahami risiko yang terkait dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. Dengan pemahaman yang baik tentang dampak perubahan tekanan udara dan upaya pencegahan yang tepat, kegiatan penerbangan dapat dilakukan dengan lebih aman dan nyaman bagi semua pihak yang terlibat.